Jumat, 09 Juli 2010

Gagal UN?

Gagal UN? Bimbel “Cerdas Express” Siap Berguna


Jakarta, KibulPos

Bimbingan belajar Cerdas Express mempromosikan program baru mereka kepada murid-murid kelas 2 SMA. Program yang dinamakan Propenburi (Program Pencegahan Bunuh Diri) tersebut merupakan program persiapan intensif untuk menghadapi Ujian Nasional tahun depan. Program yang akan dimulai bulan Juli, akan melibatkan siswa-siswi kelas 2 SMA yang masih ingin hidup tenang tahun depan, serta siswa-siswi kelas 3 yang gagal UN yang kebetulan masih hidup hingga saat ini.

“Kami menyambut gembira keputusan pemerintah dalam mempersulit UN dan meningkatnya angka ketidaklulusan siswa. Bagi kami, itu adalah peluang usaha yang amat besar dan tidak boleh dilewatkan,” ujar Bob Hendarwan, Kepala Humas Cerdas Express.

Bob mengklaim bahwa Propenburi akan mampu mengurangi angka bunuh diri pada UN tahun depan. Program yang dilakukan 6 jam sehari selama setahun tersebut rencananya akan diberi harga sesuai dengan rincian berikut:

1. Kelas Platinum (Kemungkinan bunuh diri 0%): Rp50.000.000,-
2. Kelas Gold (Kemungkinan bunuh diri 15%): Rp30.000.0000,-
3. Kelas Silver (Kemungkinan bunuh diri 30%): Rp15.000.000,-
4. Kelas Bronze (Kemungkinan bunuh diri 50%): Rp5.000.000,-
5. Kelas Ekonomis (Kemungkinan bunuh diri 80%, kemungkina kesurupan 70%): Rp1.000.000,-

Dalam roadshow promosinya, Cerdas Express menyatakan telah membina kerjasama dengan pihak sekolah dan pemerintah daerah setempat, sehingga murid-murid SMA sangat disarankan untuk mengikuti program intensif ini. Propenburi rencananya akan diisi dengan pembahasan materi dari semua pelajaran, latihan soal, serta pembagian kunci jawaban di akhir bimbel. Cerdas Express telah mempersiapkan tenaga pengajar ahli dari berbagai disiplin ilmu yang telah melalui sertifikasi CE. Fasilitas yang akan dinikmati peserta Propenburi antara lain adalah ruang kelas, buku LKS, kunci jawaban, akses tanya jawab 24 jam, serta harapan untuk hidup lebih lama dan masa depan yang cerah.

“Sekarang coba lihat kakak-kakak kalian! Ada yang histeris, pingsan, kesurupan, bahkan bunuh diri! Apa kalian mau… seandainya tahun depan nasib kalian seperti mereka? Apa kalian sudah siap mati? Apa kalian mau mengecewakan orangtua kalian? Adalah aib besar kalau sampai seorang siswa SMA tidak lulus SMA! Mau jadi apa nantinya? Tukang sampah?” ujar Bob saat memberikan training motivasi di SMA, SMP terdekat di Jakarta, diikuti dengan suara isak tangis siswa-siswi SMA kelas 2 yang segera mengisi formulir pendaftaran tanpa ragu.

“Adik-adik, bergabunglah bersama kami, kalau kalian masih ingin hidup!” ujar Bob sambil mengepalkan tangan memberi semangat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar